in4link go September 19, 2016 at 11:03PM

VIDEO YANG PALING DI CARI 2016

Jakarta - Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Pamrahwan (Pengamanan Daerah Rawan) dari Yonif Raider 509/Kostrad yang bermarkas di Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Sumber Sari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, telah selesai melaksanakan penugasan di Provinsi Papua. Mereka sukses dan aman dalam menjalankan kegiatan serta menghasilkan berbagai proyek.

Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa, mengatakan, sebanyak 470 prajurit yang dipimpin Letkol Inf Beny Setiyantop, melaksanakan tugasnya dengan sukses selama 10 bulan. Wilayah tugas meliputi Sorong, Manokwari, Enarotali sampai dengan Puncak Jaya.

"Selain melaksanakan tugas menjaga keutuhan wilayah NKRI, Satgas Pamrahwan juga membantu kegiatan Pemerintah Daerah setempat serta menggelar berbagai kegiatan dibidang pembinaan teritorial guna mempererat kemanunggalan TNI dan Rakyat," kata Kolonel Inf Bedali Harefa, di Mabes TNI, Cilangkap, Senin (19/9).

Selama melaksanakan penugasan di Papua, lanjut dia, Satgas Yonif Raider 509/Kostrad telah berkali-kali berhasil menggagalkan penyelundupan ribuan botol minuman keras dengan nilai ratusan juta rupiah.

"Satgas Pamrahwan juga membentuk kelompok-kelompok tani dalam rangka mendukung program Presiden Jokowi untuk mencapai Swasembada dan Ketahanan Pangan,” ujarnya.

Tidak hanya sampai disitu, anggota Satgas Yonif Raider 509/Kostrad juga melakukan pendekatan kepada para mantan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) secara persuasif dan kekeluargaan agar mau kembali ke pangkuan NKRI.

Para prajurit Satgas Yonif Raider 509/Kostrad bergerak dari Papua menuju Surabaya dengan menggunakan KRI Teluk Parigi Nomor Lambung 539 milik TNI AL dan bersandar di Pelabuhan TNI AL, Surabaya Jawa Timur.

Selanjutnya, seluruh prajurit Yonif Raider 509/Kostrad melaksanakan konvoi berjalan kaki mengelilingi Kota Jember, dengan tujuan memberitahukan kepada seluruh warga Jember bahwa para prajurit kesayangan dan kebanggaannya telah kembali dari medan tugas dengan membawa keberhasilan. Hal tersebut merupakan tradisi turun-temurun, setiap kembali dari pelaksanaan tugas daerah operasi.

Robertus Wardi/FER

Suara Pembaruan