VIDEO YANG PALING DI CARI 2016

GARUT – Penggabungan sekolah akan dilakukan sebagai solusi sementara. Hal ini disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy terkait sekolah yang terkena dampak bencana banjir bandang Sungai Cimanuk di Garut, Jawa Barat.
”Coba digabung atau dicarikan tempat yang aman,” kata Muhadjir Effendy, belum lama ini. Akibat banjir bandang, terdapat tiga titik sekolah yang terkena dampak begitu parah. Ketiga sekolah tersebut adalah Sekolah Luar Biasa C YKB kecamatan Tarogong Kidul, SD Islam Terpadu (IT) Muhammadiyah Tarogong Kidul dan SMP PGRI Garut.
Melihat kondisi tersebut, Mendikbud menegaskan untuk segera menuntaskan dampak banjir yang mengganggu kegiatan belajar mengajar. Sementara Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen Dikdasmen) Hamid Muhammad mengatakan, penanganan tanggap darurat terdapat dua tahap yang diberlakukan.
Pertama menjelaskan, mekanisme penanganan pemberian kebutuhan sekolah berupa baju seragam, sepatu dan buku tulis.Selain itu, lanjutnya, pembersihan sekolah pun dilakukan. ”Kami targetkan itu dua minggu untuk tanggap darurat.” terangnya. Selanjutnya, tahap kedua, terdapat masa rehabilitasi yaitu mengecek kebutuhan di lapangan dan mengalokasikan dana untuk kebutuhan tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Mendikbud memberikan 250 set perlengkapan belajar untuk siswa sebagai upaya meringankan beban anak-anak terdampak bencana. Kepala Dinas Pendidikan Garut Mahmud mengakui, sekolah terdampak bencana akan digabungkan di sekolah terdekat, di antaranya SD Sukaratu Banyuresmi akan menggunakan ruang kelas di SD Cipicung 1 Banyuresmi.
Kemudian, SMPPGRI dan SMAPGRI Garut memakai ruang kelas di SMP/SMAHikmah Garut. Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kabupaten Garut per Kamis 22 September 2016, sebanyak 15 sekolah yang terkena dampak banjir bandang, yaitu dua SD, delapan SMP, dan satu SMK. Terpisah, Kepala Stas Kostrad Mayjen Cucu Soemantri meminta tentara bisa bertugas dengan tulus dan penuh tanggung jawab sebagai Satgas Banjir Bandang Garut.
”Tugas kalian adalah tugas mulia, ini adalah tugas kemanusiaan. Laksanakan dengan tulus, ikhlas, jaga martabat dan harga diri TNI, khususnya Kostrad. Junjung tinggi Sapta Marga dan Sumpah Prajurit,” ujar Cucu Soemantri saat meninjau Posko Penanggulangan Bencana Banjir Bandang Garut, Minggu (25/9).
Berfoto Ria
Di sisi lain, Kaskostrad juga memberikan bantuan untuk warga. Antara lain beras 6 ton, 350 sarung, pakaian baru 10 karung, baju layak pakai 6 karung, pakaian dalam bahan kertas 218 kotak, pakaian dalam pria 120 lembar, kaus kaki 1 plastik, kaus oblong 4 lusin, air mineral 350 dus, sabun cair 300 botol, pasta gigi 300 buah, sikat gigi 300 buah, pembalut wanita 300 buah, sabun cuci 300 buah, shampo 300 buah, mi 210 dus, biskuit 10 dus, minyak goreng 16 liter.
Pada saat aparat beserta tim SAR berjibaku mencari korban, di saat itu pula banyak warga yang mengabadikan kejadian itu untuk berfoto ria. Kondisi itu membuat gerah personel Tim SAR gabungan. Menurut Jubir Basarnas, Joshua Banjarnahor, komandan pencarian sudah menginstruksikan untuk mengambil tindakan terhadap warga yang memanfaatkan moment tersebut untuk kepentingan lain.
”Jangan kejadian musibah ini dijadikan wisata bencana. Jadi arahannya, harap diingatkan dan tegur bagi masyarakat yang datang ke lokasi hanya untuk selfie selfie,” katanya. Pendataan sementara 2.049 rumah rusak dengan cakupan 283 hanyut, 605 rusak berat, 200 rusak sedang, dan 961 rumah mengalami kerusakan ringan. (nya,K4,dwi-90)
Comments
comments





0 Response to "in4link go September 26, 2016 at 10:02AM"
Posting Komentar